Logistik adalah urat nadi perdagangan global. Kini, hadir inovasi besar dengan truk otonom atau self-driving truck yang digadang-gadang bakal merevolusi industri ini.
Perusahaan seperti TuSimple, Waymo, dan Tesla sudah melakukan uji coba truk otonom di berbagai rute panjang. Hasilnya menjanjikan: lebih efisien, minim kecelakaan, dan hemat biaya operasional.
Keunggulan utama ada pada konsistensi. Truk otonom bisa beroperasi 24 jam tanpa lelah, mengurangi risiko kecelakaan akibat keletihan sopir. Selain itu, sistem navigasi berbasis AI mampu memilih rute paling efisien.
Namun, tantangan besar tetap ada. Regulasi di berbagai negara belum seragam, sementara banyak pihak masih meragukan keamanan penuh kendaraan tanpa pengemudi manusia. Infrastruktur jalan juga perlu ditingkatkan agar mendukung teknologi ini.
Aspek sosial juga penting. Jutaan sopir truk di seluruh dunia berisiko kehilangan pekerjaan. Industri harus menyiapkan program transisi agar dampak sosial tidak terlalu besar.
Meski begitu, investor melihat potensi sangat besar. Self-driving truck bisa memangkas biaya logistik global hingga miliaran dolar per tahun.
Jika adopsi meluas, rantai pasok dunia bisa lebih stabil, cepat, dan murah.
Truk otonom bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga simbol perubahan besar dalam perdagangan internasional.